MUSIBAH

 

MUSIBAH — RAHMAT ILAHI ATAU BALA KEMURKAAN-NYA

Susunan

Shaikh Abu Tohir

Mursyid Silsilah Naqsyabandiah Al-Kholidiyah


Siri 1 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَالْمَعْرِفَة

وَالْاِسْتِقاَمَةَ عَلَى الشَّرِيْعَةِ وَالطَّرِيْقَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اَللّه عَلَيهِ وَسَلَّم

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أَغْلَقَ الْخَاتِمِ   لِمَا سَبَقَ  اَلنَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ الْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمَسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ  حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمٌَ


1.0 Muqaddimah


Akhir2 ini ramai memperkatakan berkenaan berbagai "Musibah" berat (bala bencana besar) yang melanda dunia. Antaranya : Banjir besar, Gempa bumi, Tsunami, dan Kebakaran.... khususnya banjir besar yang melanda Negeri Selangor pada bulan Disember 2021. 


Ramai berpendapat musibah tersebut adalah peringatan dan balasan kepada beberapa kezaliman perlaksanaan Vaksin C19, Pendemik palsu, PKP yang tidak wajar. Namun ada yang menafikan dan berpegang bahawa itu cuma fenomena alam biasa.  


Secara umum pengertian musibah / bencana / kecelakaan sering menjadi kemusykilan bagi kebanyakan orang Islam :


■ Mengapa terjadi Musibah/ kecelakaan?  Adakah ianya kebetulan? Adakah ianya sekadar fenomena alam yang tiada kaitan dengan perbuatan manusia?


■ Apakah hakikat Musibah? 


■Mengapakah orang beriman selalunya terkena berbagai musibah (seperti kekurangan harta, kemiskinan, penyakit, kemusnahan harta benda dll) sedangkan orang kafir hidup senang-lenang?


■ Apabila terjadi musibah / bencana alam yang besar (seperti Banjir besar, Tsunami, gempa bumi dll), lazimnya yang menjadi mangsa adalah rakyat awam sedangkan orang2 yang zalim tidak terkena apa2 kesannya. Mengapakah demikian?


■ Adakah orang yang tidak pernah terkena musibah itu tanda dia sudah mencapai Keredhaan Allah?  Dan sebaliknya adakah orang yang selalu terkena berbagai musibah itu tanda dia di-Murkai Allah?


■ Apakah cara menentukan suatu musibah itu membawa Rahmat Ilahi atau merupakan Kemurkaan-Nya? Bilakah dan kepada siapakah suatu musibah itu merupakan Kemurkaan Allah dan kepada siapakah ianya menjadi Rahmat?


Semua ini memerlukan penjelasan yang panjang.  

Ringkasnya kita katakan : Zahirnya semua jenis Musibah berkait dengan perbuatan dan sikap manusia dan pada hakikatnya Musibah didatangkan oleh Allah Ta'ala dengan tujuan2 tertentu dan kesannya boleh dibahagikan kepada tiga keadaan :


Pertama : Kepada orang kafir, fasiq dan munafiq —  Musibah adalah balasan Kemurkaan Allah di atas kedurjanaan mereka.


Kedua : Kepada orang beriman — Musibah adalah sebagai kifarat dosa atau diberi pahala atau dinaikkan darjat mereka. 


Ketiga : Kepada Rasul, Nabi dan Auliya Allah — Musibah adalah suatu bentuk Kasih Sayang Allah untuk meninggikan Darjat dan Kemuliaan mereka di Sisi Allah.


Bersambung siri 2     اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 2 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


2.0 Definisi:


Dari segi bahasa: 

Musibah berasal dari kata ( اَصَبَ  ) —  asoba, yang bererti tertimpa, terkena, terlimpah, menepati sasaran.


Dari segi istilah:

Pada sisi Syara',  Musibah boleh membawa maksud tertimpa keburukan (kecelakaan) atau boleh juga bermaksud memperoleh limpahan kebaikan.  Al-Qur'an menggunakan perkataan "musibah" bagi menunjukkan kedua2 keadaan ini.   Namun lazimnya istilah "Musibah"  digunakan secara meluas untuk menunjukkan suatu keadaan kepedihan, kesakitan, kecelakaan, kesusahan hidup yang tidak menyenangkan.


3.0 Jenis2 Musibah


Musibah yang tertimpa ke atas manusia terdiri dari berbagai jenis bermula dari kecederaan2 kecil yang menimpa tubuhnya sehinggalah kecelakaan2 besar yang mengancam perasaan, jiwa dan tubuh badannya... di antaranya:


(1) Bencana pada tubuh badan —   demam, sakit kepala, sakit perut, penyakit kulit, Ta'un, Denggi, barah, kencing manis, darah tinggi, lemah jantung, strok, asthma, thalasemia, scloresis dll.  


(2) Bencana penyakit aqal dan perasaan — halusinasi, bipolar disorder, skizofernia, tekanan jiwa dll.


(3) Bencana kepada harta benda — kehilangan wang ringgit, kerugian perniagaan, kemusnahan rumah kediaman


(4) Bencana kesinambungan hidup — Kemiskinan, kesempitan hidup


(5) Bencana kepada maruah — Terkena fitnah, dizalimi orang


(6) Bencana alam —  kebakaran, kemarau panjang, banjir, ribut taufan, tanah runtuh, gempa bumi, Tsunami dsb.  


(7) Bencana kepada hati — rosak binasa Iman / Tauhidnya, jatuh kepada kesesatan tetapi tidak disedarinya, Istidraj 

(Bahagian ini merupakan Musibah paling besar bagi manusia umumnya dan orang Islam khususnya,  namun tidak banyak diperkatakan atau jarang diberi perhatian)


Semua macam musibah ini terjadi kepada sekalian manusia.  Perbezaannya adalah kepada siapa Musibah itu terkena, sebab2nya, hikmahnya dan bagaimana cara orang yang terkena musibah itu menghadapinya. 


4.0 Bentuk2 Musibah


Pertama: Musibah kepada individu manusia

Contohnya seperti demam, selsema, sakit perut, sakit kepala, tertusuk duri, barah, gout, gastrik, lemah jantung, darah tinggi, stroke, lumpuh, kemiskinan, fitnah, kezaliman manusia ke atasnya dll.


Kedua: Musibah kepada suatu kaum tertentu:

Contohnya Allah Ta'ala turunkan hujan batu, banjir besar, gempa bumi dll ke atas kaum seperti Kaum Lut, Kaum 'Ad, Kaum Thamud dll. Dan lagi pada zaman ini dunia menyaksikan berbagai bala bencana terhadap satu2 golongan kerana sifat melampau dan kedurjanaan mereka. 


Ketiga: Musibah meliputi seluruh dunia:

Contohnya Banjir semasa Nabi Nuh yang menenggelamkan seluruh dunia. Dan lagi akan datang berbagai Musibah2 besar meliputi seluruh dunia menjelang penzahiran Imam Mahdi, kedurjanaan Dajjal dan beberapa saat sebelum terjadinya Qiamat


Bersambung siri   3   اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 3 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Pegangan dan Keyakinan Ahlus Sunnah berkenaan Musibah


Berikut adalah beberapa keterangan berhubung dengan pegangan orang beriman terhadap sekalian musibah yang menimpa — samada dirinya atau orang lain atau umum meliputi seluruh dunia.


Pertama : Setiap Musibah pada haqiqatnya dari Allah Ta'ala:


 ✨🕌✨ Firman Allah :

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِى ڪِتَـٰبٍ۬ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآ‌ۚ إِنَّ ذَٲلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ۬

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”.

[Al-Hadiid (57) ; Ayat 22]


Kedua : Tidak akan berlaku Musibah melainkan dengan izin Allah

✨🕌✨ Firman Allah :

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِ‌ۗ وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ يَہۡدِ قَلۡبَهُ ۥ‌ۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬ 

Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa (seseorang) melainkan dengan izin Allah dan sesiapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memimpin hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan tenang dan sabar) dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu. 

[At-Taghabun (64) : Ayat 11]


Ketiga : Tawakkal kepada Allah ketika ditimpa Musibah :

✨🕌✨ Firman Allah:

قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلاَّ مَا كَتَبَ اللّهُ لَنَا هُوَ مَوْلاَنَا وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.". 

[At-Taubah (9) : Ayat 51]


Keempat : Ganjaran besar bagi orang beriman yang sabar dan tawakkal kepada Allah di atas Musibah kezaliman manusia ke atasnya:

✨🕌✨ Firman Allah :

وَالَّذِينَ هَاجَرُواْ فِي اللّهِ مِن بَعْدِ مَا ظُلِمُواْ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلَأَجْرُ الآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ. الَّذِينَ صَبَرُواْ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُون

 “Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal”. 

[An-Nahli (16) : Ayat 41, 42]


Kelima : Musibah sebagai dugaan Keimanan:

✨🕌✨ Firman Allah:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

[Al-Baqarah (2) : Ayat 155]



Keenam : Musibah dan azab berat terjadi akibat Ma'siat


✨🕌✨ Firman Allah:


وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّہۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيہَا فَفَسَقُواْ فِيہَا فَحَقَّ عَلَيۡہَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَـٰهَا تَدۡمِيرً۬ا


Dan apabila sampai tempoh Kami hendak membinasakan penduduk sesebuah negeri, Kami perintahkan (lebih dahulu) orang-orang yang melampau dengan kemewahan di antara mereka (supaya taat), lalu mereka menderhaka dan melakukan maksiat padanya; maka berhaklah negeri itu dibinasakan, lalu kami menghancurkannya sehancur-hancurnya.

[Al-Isra (17) : Ayat 16]



✨🕌✨  Rasulullah ﷺ bersabda:


Tidaklah seorang mukmin itu ditimpa kepenatan, kesakitan, perkara yang tidak disukainya, kesedihan, bahaya (yang disebabkan oleh orang lain) dan kerisauan, hatta duri yang mencucuknya kecuali Allah akan mengampunkan dosa-dosanya.”

[Imam Bukhari, Imam Muslim]


Bersambung siri   4   اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 4 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Keenam : Musibah sebagai dugaan Keimanan:


✨🕌✨ Firman Allah :

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

[Al-Baqarah (2) : Ayat 155]


Ketujuh : Musibah dan azab berat terjadi akibat Ma'siat


✨🕌✨ Firman Allah :


وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّہۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيہَا فَفَسَقُواْ فِيہَا فَحَقَّ عَلَيۡہَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَـٰهَا تَدۡمِيرً۬ا

Dan apabila sampai tempoh Kami hendak membinasakan penduduk sesebuah negeri, Kami perintahkan (lebih dahulu) orang-orang yang melampau dengan kemewahan di antara mereka (supaya taat), lalu mereka menderhaka dan melakukan maksiat padanya; maka berhaklah negeri itu dibinasakan, lalu kami menghancurkannya sehancur-hancurnya.

[Al-Isra (17) : Ayat 16]


Kelapan :  Kemungkaran / kezaliman / maksiat terang2an mengundang  wabak penyakit berat


✨🕌✨ Rasulullah   ﷺ  bersabda :


لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلاَّ فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلاَفِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا

"Tidaklah muncul kejahatan pada sesebuah kaum sehinggalah mereka melakukannya secara terang-terangan melainkan akan merebak dalam kalangan mereka wabak taun serta penyakit-penyakit yang tidak pernah muncul dalam kalangan generasi sebelum mereka.

[Imam Ibn Majah]


Kesembilan :  Musibah kerana tiada yang cegah kemungkaran.


Musibah turun apabila ma'siat berleluasa dan tidak ada yang mencegah kemungkaran tersebut.


✨🕌✨ Firman Allah :

وَٱتَّقُواْ فِتۡنَةً۬ لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمۡ خَآصَّةً۬‌ۖ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

“Dan peliharalah diri kamu dari fitnah yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu secara khusus, (akan tetapi menimpa secara umum) dan ketahuilah bahwa Allah Amat Keras siksaan-Nya.” 

[ Al-Anfaal (8) : Ayat 25]


✨🕌✨ Firman Allah :

فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُڪِّرُواْ بِهِۦۤ أَنجَيۡنَا ٱلَّذِينَ يَنۡہَوۡنَ عَنِ ٱلسُّوٓءِ وَأَخَذۡنَا ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ بِعَذَابِۭ بَـِٔيسِۭ بِمَا كَانُواْ يَفۡسُقُونَ

"Maka ketika mereka melupakan (tidak menghiraukan) apa yang telah diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang daripada perbuatan jahat itu dan Kami timpakan orang-orang yang zalim dengan azab seksa yang amat berat, disebabkan mereka berlaku fasiq (derhaka)."

[Al-A'raf  (7) : Ayat 165]


Kesepuluh : Bala ma'nawiyyah / Musibah kepada hati — Hati dikunci mati akibat kekufuran


✨🕌✨ Firman Allah :

فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ۬ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضً۬ا‌ۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡذِبُونَ

Dalam hati mereka (golongan yang munafiq itu) terdapat penyakit, maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran). 

[Al-Baqarah (2) : Ayat 10]


Bersambung siri   5   اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 5 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


6.0 Penjelasan :

Musibah Ke atas orang Kafir, Munafiq dan Fasiq:


Sesungguhnya Musibah yang terkena kepada orang Kafir, Munafiq dan Fasiq ; sama ada yang terkena secara khusus kepada diri mereka sendiri seperti penyakit misteri atau Musibah secara umum yang menimpa dunia seperti gempa bumi, taufan, kebakaran dsb ... maka semua macam Musibah ini merupakan bala Kemurkaan Allah dan Penghinaan Allah ke atas kekufuran mereka.


Siapakah yang dimaksudkan dengan orang kafir, munafiq dan fasiq dan apa perbezaannya?  Kita menyebut secara ringkas :


Kafir — orang yang terang2 mengengkari Allah dan Rasul, enggan beriman kepada Allah dan Rasul dan melakukan penentangan terhadap Agama Islam yang suci.


Munafiq — Orang yang menzahirkan keislamannya dan menyembunyikan kekafirannya. Ertinya dia menamakan dirinya Islam, berpakaian Islam dan mengikut adat kebiasaan orang Islam namun hatinya kafir.  Orang ini hanya pura2 Islam dengan niat2  yang menyimpang — boleh jadi dia ingin mendapat habuan duniawi atau mengambil kesempatan atas kelemahan orang Islam atau dia benar2 bertujuan memusnahkan orang Islam dari dalam (gunting di dalam lipatan / api di dalam sekam)


Fasiq — Orang Islam yang melakukan dosa besar (minum arak, judi, tenung nasib, melakukan kezaliman ke atas manusia, khianati amanah Allah dll) atau dia kekalkan dosa kecil tanpa Taubat.  Orang Fasiq tidak kafir, tetapi masih Islam namun keIslamannya di tebing bahaya, boleh jatuh kekafiran jika tidak berhati2 dan terus menerus di dalam kefasikan. 


Bagi ketiga2 golongan engkar ini, Musibah merupakan Bala Kemurkaan Allah, BUKAN Rahmat Allah. Meskipun mereka hidup mewah, memiliki kekayaan melimpah ruah, berpangkat tinggi serta mempunyai kedudukan yang istimewa pada pandangan dunia... namun sia-sialah sekalian perbuatan mereka dan mereka adalah manusia yang merugi dunia Akhirat.  Mereka akan bergembira sementara waktu kemudian akan ditimpakan azab di dunia lagi, kemudian Azab lebih besar di Akhirat. Wal Iyazubillah


✨🕌✨ Firman Allah :

وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ 

“Dan Sesungguhnya Kami (Allah) akan merasakan kepada mereka sebahagian Azab yang dekat (di dunia) sebelum Azab yang lebih besar (di Akhirat)"

[As-Sajadah (32) : Ayat 21]


✨🕌✨ Firman Allah :

أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ لَيۡسَ لَهُمۡ فِى ٱلۡأَخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُ‌ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيہَا وَبَـٰطِلٌ۬ مَّا ڪَانُواْ يَعۡمَلُونَ


“Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di Akhirat, kecuali 'Azab Neraka dan lenyaplah di Akhirat itu apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan sia-sialah apa yang Telah mereka kerjakan. 

[Huud (11) : Ayat 16]


Kamu kagum dengan orang kafir, munafiq dan fasiq hidup mewah, hidup di dalam keriangan, sedangkan mereka terus-menerus memusuhi Agama dan melakukan berbagai kerosakan dan kezaliman atas muka bumi?


Sesungguhnya yang demikian ... Kekayaan, kemewahan, pangkat dan kedudukan yang mereka menikmati BUKAN dari Kemurahan Allah Ta'ala sebaliknya ia merupakan Istidraj, iaitu Allah Ta'ala biarkan mereka di dalam kekufuran mereka sehingga sampai suatu masa Allah Ta'ala menyentap ruh mereka dengan rentap yang keras. 


✨🕌✨ Firman Allah:

وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ 

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan _Istidraj_ mereka (menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.

[Al A'raf : Ayat 182]


✨🕌✨ Rasulullah   ﷺ  bersabda:

”Apabila kamu melihat bahawa Allah Taala memberikan Nikmat kepada hamba-Nya yang selalu membuat maksiat (derhaka), ketahuilah bahawa orang itu telah diistidraj oleh Allah Ta’ala.”

[Imam At-Thabrani, Imam Ahmad, Imam Al-Baihaqi)


Bersambung siri   6   اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


6.0 Penjelasan :

Musibah Ke atas orang Kafir, Munafiq dan Fasiq:

sambungan......


Contoh-contoh Musibah yang menimpa Ummat terdahulu yang Kafir, Munafiq dan Fasiq


Sesungguhnya terdapat contoh pengajaran dan amaran keras di dalam kisah2 ummat manusia terdahulu yang ingkar dan kafir kepada Allah. Dan termasuk di dalamnya Pemerintah Islam, Panglima Islam, Menteri Islam, Ulama Islam yang fasiq yang sewenang2 melakukan kezaliman kepada Ummat Islam.


1. Kisah kebinasaan Namrud

Namrud mengaku dirinya "tuhan" serta melakukan berbagai kezaliman, mati di dalam keadaan yang amat hina.  Kepalanya mengalami kesakitan yang amat kuat dan hanya dapat reda sedikit apabila dipukul dengan kasut.  Akhirnya dia mati di dalam keadaan tersebut. 

Betapa hinanya — seorang Raja Dunia yang mengaku tuhan, angkuh dengan Kuasanya, melakukan berbagai kezaliman,  membunuh manusia sewenangnya, akhirnya mati penuh kehinaan. Wal Iyazubillah


2. Kisah Kebinasaan Fir'aun:

Fir'aun dan pengikut2nya mati tenggelam di Laut Merah di dalam keadaan hina. Fir'aun yang juga mengaku dirinya "tuhan yang paling tinggi", menentang Nabi Musa Alaihis Salam dan melakukan berbagai kezaliman, akhirnya mati di dalam keadaan hina di tengah Laut Merah. Wal Iyazubillah.


3. Kisah kaum Nabi Lut

Kaum Nabi Lut yang melakukan homoseks dihancurkan dengan ribut taufan dan hujan batu. Wal Iyazubillah.


4. Kisah Kaum 'Ad

Kaum 'Ad yang sangat kuat akhirnya menerima kebinasaan dengan tiupan angin ribut kencang dan sangat kencang.  Mayat2 mereka bergelimpangan, bagaikan batang-batang pohon kurma yang lompong. 


5. Kisah Hajjaj Yusuf As-Saqafi

Hajjaj Yusuf As Saqafi, panglima Islam yg sangat zalim. Matinya sama seperti Namrud iaitu kepalanya terlampau sakit dan dihilangkan sakit tersebut dengan diketuk dengan sepatu. Wal Iyazubillah.


6. Hal kebinasaan bomoh / dukun / pawang

Bomoh2 atau dukun yang bersubahat dengan jinn syaitan untuk menyakiti dan menzalimi manusia, mati dalam keadaan yang amat mengerikan serta tidak dapat mengucap kalimah syahadah. Wal Iyazubillah.


Demikian beberapa contoh ringkas Musibah yang menimpa orang Kafir dan Fasiq serta pendokong2 mereka. Semua macam musibah tersebut adalah bala Kemurkaan Allah dan penghinaan ke atas kedurjanaan mereka. Wal Iyazubillah... moga Allah Ta'ala jauhkan kita daripada Golongan Istidraj ini. 


Meskipun mereka kaya-raya, memiliki kekayaan yang banyak, memegang kekuasaan atas muka bumi menjadi Raja dan Pemerintah, di kelilingi oleh hulubalang, menteri2 dan tentera yang hebat2,  namun tiada satu pun dapat membantu mereka daripada Kemurkaan Allah, Tiada suatu pun berkuasa menghalang Musibah Kemurkaan Allah yang menimpa mereka.  Maka tidakkah kamu mengembara dan melihat kesudahan orang2 kafir dan fasiq?


✨🕌✨ Firman Allah :

أَوَلَمۡ يَسِيرُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ‌ۚ ڪَانُوٓاْ أَشَدَّ مِنۡہُمۡ قُوَّةً۬ وَأَثَارُواْ ٱلۡأَرۡضَ وَعَمَرُوهَآ أَڪۡثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَآءَتۡهُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ‌ۖ فَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظۡلِمَهُمۡ وَلَـٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ يَظۡلِمُونَ 

"Tidakkah mereka telah berjalan dan mengembara di muka bumi, serta memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka? Orang-orang itu lebih kuat daripada mereka sendiri dan orang-orang itu telah meneroka bumi serta memakmurkannya lebih daripada kemakmuran yang dilakukan oleh mereka dan orang-orang itu juga telah didatangi oleh Rasul-Rasulnya dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas nyata (lalu mereka mendustakannya dan kesudahannya mereka dibinasakan). Dengan yang demikian, maka Allah tidak sekali-kali menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri."

[Ar-Ruum (30) : Ayat 9]



Bersambung siri   7  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 7 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


6.0 Penjelasan :

Musibah Ke atas orang Kafir, Munafiq dan Fasiq:

sambungan......


Agenda Jahat zaman ini dan Musibah bakal menimpa Golongan Kafir dan Fasiq


Pada siri yang lalu kami menulis berkenaan kisah manusia kafir dan fasiq terdahulu yang menerima Musibah. Musibah yang menimpa mereka merupakan La'nat Kemurkaan Allah Ta'ala ke atas kekafiran mereka. 


Pada zaman2 seterusnya Manusia kafir dan fasiq menyambung warisan nenek moyang mereka memusuhi Agama Allah.  Penyembah2 Syaitan ini akan terus melakukan berbagai propaganda menghalang manusia dari Jalan Allah — berbagai kedurjanaan, kezaliman dan pembunuhan.  Demikian Sunnatullah, golongan kafir dan fasiq ini akan terus menerima Musibah dari Allah Ta'ala sebagai hukuman sebelum mati lagi dan di Akhirat menunggu Azab Allah yang lebih besar.  Wal Iyazubillah


Agenda Kekejaman dan Pembunuhan secara halus:

Ketika risalah ini ditulis (21 Jamadil Akhir 1443 H / 24 Januari 2022 M), seluruh Dunia sedang menyaksikan jenayah kemanusiaan terbesar dan barangkali yang terbesar sepanjang sejarah kemanusiaan, dilakukan oleh Golongan Kafir dan disokong oleh orang2 Islam yang fasiq.  


Jenayah kemanusiaan ini bermula dengan tersebarnya "Virus Covid19" di Wuhan, Cina dan kemudiannya tersebar keseluruh dunia. Dari sini,  "Suatu Kuasa Jahat tersembunyi" melakukan berbagai propaganda menipu daya manusia, di antaranya :


(1) Menimbulkan ketakutan yang berlebihan kepada virus Covid19 sehingga rosak binasa Aqidah orang Islam. Mereka terlampau takut kepada Virus Covid19 sehingga lupa akan Kekuasaan Allah Ta'ala. 


(2) Menimbulkan propaganda penggunaan Vaksin C19, seolah2 tanpa Vaksin C19,  manusia tidak selamat dan akan mati.  Maka rosak binasalah Iman orang Islam yang berpegang kepada "fatwa" ini secara buta.


(3) Memaksa vaksinasi ke atas manusia seluruh dunia secara zalim. Vaksinasi menjadi syarat menunaikan Haji, syarat masuk Masjid, syarat bekerja, syarat memasuki premis perniagaan dll. 


(4) Sesiapa yang tidak menerima Vaksin penuh (dua dos) dianggap bahaya dan pembawa penyakit. 


(5) Amaran Pakar Vaksinasi dan Pakar Virology ditolak. Pada peringkat awal lagi, pakar2 Virology dan Vaksinasi yang jujur telah berikan amaran berkenaan bahaya besar dan kesan2 buruk Vaksin C19, tetapi pendapat mereka ditolak, sebaliknya pendapat doktor2 jahat dijadikan rujukan.


(6) Pejuang kebenaran yang mendedahkan Bahaya Vaksin C19 (berdasarkan keterangan pakar2 Dunia yang mahir di dalam bidang Vaksinasi dan Virology), diugut dengan penangkapan dan denda berat.


(7) Makanan Sunnah Nabi berserta ruqyah Islamiyyah dianggap remeh dan ketinggalan zaman, meskipun telah terbukti hasilnya merawat penyakit2 kronik termasuk virus C19. 

Bagi mereka Vaksin yang diterbitkan oleh Barat itu yang selamat. Wal Iyazubillah.


Apakah kesudahan Agenda Barat ini?

Kesudahannya : Berdasarkan data yang dipercayai, ramai penerima Vaksin C19 mengalami berbagai komplikasi kesihatan yang amat buruk, di antaranya darah beku di dalam otak, penyakit kulit, kerosakan tulang belakang, lumpuh dan kematian.  Hal ini BUKAN suatu yang asing lagi.  Politikus jahat tak mampu menyembunyikan fakta ini.


Siapakah yang bersalah di dalam hal ini?  

Siapakah yang menanggung dosa besar ini? 


WHO? 

Ahli politik tamak kuasa? 

Ustad2 selebriti?

Ulama politik nafsu ?

Yahudi - Zionis - Illuminati — Freemason? 


Untuk melepaskan diri, akhirnya mereka berkata :  Semua komplikasi tersebut adalah akibat kesalahan pesakit itu sendiri, tiada kena mengena dengan Vaksin C19. Benarkah demikian?



Bersambung siri   8  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 8 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


6.0 Penjelasan :

Musibah Ke atas orang Kafir, Munafiq dan Fasiq:

sambungan......


Musibah bakal menimpa Dunia akibat Kekafiran dan Kefasikan


Adakah Golongan kafir dan fasiq di sebalik semua jenayah kemanusiaan ini dibiarkan tanpa hukuman?  Tidak. 


Sekarang mereka masih bergembira.  Mereka diberi tangguh sebagai suatu istidraj, sehingga apabila sampai masanya mereka akan menerima azab kehinaan sama seperti Golongan kafir dan fasiq terdahulu — azab kehinaan di Dunia dan Azab lebih berat di Akhirat.

 

✨🕌✨ Firman Allah :

وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ 

“Dan Sesungguhnya Kami (Allah) akan merasakan kepada mereka sebahagian Azab yang dekat (di dunia) sebelum Azab yang lebih besar (di Akhirat)"

[As-Sajadah (32) : Ayat 21]


Amaran Allah dan Rasul-Nya kepada orang Islam yang zalim dan fasiq


1.  Seorang Muslim yang membunuh Islam lain, maka dia telah bunuh sekalian manusia.


✨🕌✨ Firman Allah :

مِنۡ أَجۡلِ ذَٲلِكَ ڪَتَبۡنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ أَنَّهُ ۥ مَن قَتَلَ نَفۡسَۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ أَوۡ فَسَادٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَڪَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعً۬ا وَمَنۡ أَحۡيَاهَا فَڪَأَنَّمَآ أَحۡيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعً۬ا‌ۚ وَلَقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرً۬ا مِّنۡهُم بَعۡدَ ذَٲلِكَ فِى ٱلۡأَرۡضِ لَمُسۡرِفُونَ

Dengan sebab (kisah pembunuhan kejam) yang demikian itu kami tetapkan atas Bani Israil, bahawasanya sesiapa yang membunuh seorang manusia dengan tiada alasan yang membolehkan membunuh orang itu atau (kerana) melakukan kerosakan di muka bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh manusia semuanya dan sesiapa yang menjaga keselamatan hidup seorang manusia, maka seolah-olah dia telah menjaga keselamatan hidup manusia semuanya dan demi sesungguhnya, telah datang kepada mereka Rasul-rasul kami dengan membawa keterangan yang cukup terang; kemudian, sesungguhnya kebanyakan dari mereka sesudah itu, sungguh-sungguh menjadi orang-orang yang melampaui batas (melakukan kerosakan) di muka bumi.

[Al-Maaidah (5) : Ayat 32]


2. Wanita pembunuh kucing di Neraka:

Rasulullah ﷺ menegaskan seorang wanita yang mengurung seekor kucing dan tidak memberinya makan sehingga akhirnya kucing itu mati kelaparan, adalah dia (wanita) itu AHLI NERAKA!!! Wal 'Iyazubillah. 

✨🕌✨ Rasulullah ﷺ  bersabda :

“Seorang wanita disiksa kerana seekor kucing yang dia kurung sampai mati. Dia masuk Neraka kerananya. Dia tidak memberinya makan dan minum sewaktu mengurungnya. Dia tidak pula membiarkannya makan (meskipun) serangga bumi.”

[Imam Bukhari]

Kenyataannya : Mengurung dan membunuh seekor kucing itu balasannya Neraka Jahanam.  Bagaimana pula halnya seorang atau satu kumpulan manusia membunuh "satu jiwa" (bunuh seorang manusia) tanpa haq?  Lebih buruk lagi.... apakah nasib mereka yang membunuh ribuan, bahkan ratusan ribu manusia ?  


Apakah balasan yang setimpal dengan perbuatan jenayah mereka ini?


3. Pemimpin yang susahkan hidup rakyat, akan menerima berbagai kesusahan hidup :

✨🕌✨ Rasulullah ﷺ  bersabda :

"Ya Allah, siapa saja yang menguruskan urusan umatku (meskipun kecil), lalu dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dirinya. Dan barangsiapa yang mengurusi urusan umatku (meskipun kecil), lalu ia bersikap lemah lembut kepada mereka, maka perlakukanlah dia dengan lemah lembut."  

[Imam Muslim]


Bersambung siri   9  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 9 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


6.0 Penjelasan :

Musibah Ke atas orang Kafir, Munafiq dan Fasiq:

sambungan......


Subahat kepada kezaliman sama dengan berbuat zalim

Subahat kepada kemungkaran sama dengan berbuat mungkar


Orang beriman dilarang keras bersubahat / bersekutu dengan orang fasiq, zalim atau kafir kerana dosanya sama seperti kefasikan atau kezaliman yang mereka lakukan.  Maksud bersekutu :


(1) Menjadikan mereka sebagai teman karib dan duduk serta di dalam Majlis2 mereka.


(2) Menyokong perbuatan kezaliman atau kerja2 kefasikan yang mereka lakukan dengan apa cara jua ; sama ada melalui ucapan atau tulisan atau cara2 lain sama sahaja termasuk zalim dan mungkar.


(3) Meredhai kefasikan, kezaliman dan kemungkaran yang mereka lakukan. 


(4) Berdiam diri terhadap kezaliman, kefasikan dan kemungkaran yang mereka lakukan.


Semua perlakuan ini termasuk subahat / bersekutu kepada kefasikan, kezaliman, kemungkaran.. meskipun dia sendiri hanya sekadar menjadi penyokong atau pemerhati  dan dia tidak melakukan kefasikan dan kezaliman tersebut dengan tangan2 dia sendiri...!


✨🕌✨ Firman Allah :

وَلاَ تَرْكَنُــوْا إلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُــوا فَتَمَسَّــكُمُ النَّــارُ  وَمَا لَكُمْ مِنْ دُوْنِ

اللهِ مِنْ اَوْلِيَـآءَ ثُمَّ  لاَ تُنْصَرُوْنَ      

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim maka (akibatnya) kamu akan disambar api Neraka, (dalam keadaan) kamu tidak mempunyai seorang penolong pun  selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.

[Hud (11) : Ayat 113]


✨🕌✨ Rasulullah   ﷺ  bersabda :

” من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان “

( رواه مسلم )

“ Barangsiapa di kalangan kamu melihat kemungkaran hendaklah mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lidahnya dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya dan demikian itu adalah selemah-lemah iman.”

[Imam Muslim]


✨🕌✨  Sabda Rasulullah  ﷺ :

“Tiada sayugia bagi manusia yang menyaksikan suatu tempat, yang padanya ada kebenaran, melainkan mengatakan kebenaran itu. Kerana sesungguhnya yang demikian tiada akan mendahulukan ajalnya dan tidak akan menghalangi rezeki yang teruntuk baginya.

[Imam Al-Baihaqi, Imam At-Tirmizi]


💫 Fatwa  Imam Nawawi :

"Menurut pendapatku: Yang lebih tepat ialah Haram (dia duduk terus di dalam Majlis Mungkar /  Majlis orang fasiq).  Jika tiada kemampuannya untuk keluar dari majlis itu, contohnya kerana telah larut malam (perjalanan pulang merbahaya yang memudaratkan nyawanya) dan dia takut untuk keluar maka dia duduk sedang ia terpaksa dan membencinya serta tidak mendengarkannya (kemungkaran tersebut)."

[Raudhah At-Talibin]


💫  Fatwa  Imam Ghazali :

Hadith ini menunjukkan bahawa tidak boleh masuk ke rumah orang zalim, orang fasiq, dan tidak boleh menghadiri tempat-tempat yang dipersaksikan perbuatan mungkar padanya.  Dan ia tidak sanggup merobahnya. Kerana Nabi   ﷺ bersabda :    “La’nat (azab)  akan turun kepada orang yang menghadirinya.”    Dan tidak boleh menyaksikan perbuatan mungkar, tanpa ada keperluan, dengan alasan lemah dari mencegahnya.”

[Ihya Ulumuddin , Kitab Amr Ma’ruf Nahyi Anil Mungkar]


Mereka yang bersekutu / bersubahat kepada orang2 fasiq dan zalim akan terkena Musibah Kemurkaan Allah sama seperti pemimpin2 fasiq — ketika di dunia lagi dan bersambung lagi di Akhirat . Wal Iyazubillah


Bersambung siri   10  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 10 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


6.0 Penjelasan :

Musibah Ke atas orang Kafir, Munafiq dan Fasiq:

sambungan......


Pendokong dan penyokong kezaliman akan sama2 terkena bala Kemurkaan Allah — ketika di dunia dan di Akhirat


Perhatikan dan insaflah...!

Penyokong kezaliman dan mereka yang subahat kepada kezaliman akan terkena Musibah Kemurkaan Allah sama seperti pemimpin2 fasiq — ketika di dunia lagi dan bersambung lagi di Akhirat . Wal Iyazubillah


■ Namrud yang zalim tidak mati sendirian ketika terkena bala Kemurkaan Allah, tetapi mati bersama dia adalah pengikut2 dan pendokong2 setia dia.  Ketika Namrud menghimpunkan bala tentera dia berjumlah ratusan ribu untuk memerangi Nabi Ibrahim Alaihis Salam, Allah Ta'ala mengirimkan bala tentera-Nya yang terdiri dari nyamuk. Nyamuk memasuki tubuh tentera2 Namrud dan semuanya mati bergelimpangan pada saat itu juga kecuali Namrud.  Nyamuk yang memasuki kepala Namrud diperintahkan tidak membunuhnya terus melainkan menggigit otaknya sedikit demi sedikit sehingga dia merasai siksaan berat sebelum mati — hal ini pengajaran dan amaran keras kepada Pemimpin2 angkuh kemudiannya.


■ Fir'aun yang menentang Nabi Musa Alaihis Salam, tidak mati sendirian, melainkan bersama pengikut dan pendokong2nya yang setia.


■ Abrahah yang menyerang Ka'bah tidak mati sendirian melainkan bersama pengikut2nya yang setia. Allah Ta'ala hanya mengirimkan bala tentera yang dianggap lemah — burung2 Ababil yang melempar batu beracun sehingga mati semuanya ketika itu juga.


Demikianlah nasib pendokong, penyokong serta mereka2 bersubahat kepada kefasikan dan kezaliman — akhirnya akan terkena Musibah bala Kemurkaan Allah sama seperti pemimpin2 mereka.  Dan di Akhirat nanti mereka akan dihimpunkan bersama pemimpin2 mereka di dalam Neraka.  Ketika dihumban ke dalam api Neraka, mereka saling berbantahan.


✨🕌✨ Firman Allah :

وَإِذۡ يَتَحَآجُّونَ فِى ٱلنَّارِ فَيَقُولُ ٱلضُّعَفَـٰٓؤُاْ لِلَّذِينَ ٱسۡتَڪۡبَرُوٓاْ إِنَّا كُنَّا لَكُمۡ تَبَعً۬ا فَهَلۡ أَنتُم مُّغۡنُونَ عَنَّا نَصِيبً۬ا مِّنَ ٱلنَّارِ  قَالَ ٱلَّذِينَ ٱسۡتَڪۡبَرُوٓاْ إِنَّا كُلٌّ فِيهَآ إِنَّ ٱللَّهَ قَدۡ حَكَمَ بَيۡنَ ٱلۡعِبَادِ

"Dan mereka (Pemimpin dan pengikut2 mereka)  berbantah-bantahan dalam Neraka, iaitu orang-orang yang lemah (yang menjadi pengikut) berkata kepada pemimpin-pemimpinnya yang sombong Takabbur: Sesungguhnya kami telah menjadi pengikut-pengikut kamu, maka dapatkah kamu menolak dari kami sebahagian daripada azab Neraka ini?  Orang-orang yang Takabbur angkuh itu menjawab: Sebenarnya kita semua menderita bersama-sama dalam Neraka (tidak ada jalan untuk kita melepaskan diri), kerana sesungguhnya Allah telah menetapkan hukuman-Nya di antara sekalian hamba-Nya"

[Al-Mu'minoon (40) : Ayat 47-48]


Apa yang kami katakan di sini... bala Kemurkaan Allah tidak hanya akan terkena kepada Pemimpin2 fasiq dan zalim tetapi juga kepada pendokong dan penyokong2 mereka. Maka mereka yang bijak tentu Taubat segera dan mohon keampunan kepada mangsa kezalimannya.  Moga Allah Ta'ala menerima Taubatnya...!


Bersambung siri   11  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 11 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


7.0  Penjelasan : Musibah Ke atas orang beriman


Musibah yang menimpa orang beriman adalah suatu bentuk Rahmat dan Belas Ihsan Ilahi kepada mereka, bukan bala Kemurkaan-Nya.


Semua jenis Musibah yang menimpa orang beriman sama ada berbentuk bencana ke atas dirinya seperti kesakitan tubuh badan, kesedihan, kehilangan harta benda dan kezaliman manusia ke atasnya atau Musibah berupa bencana alam meliputi dunia seperti Taufan, Banjir besar, Gempa bumi dll sepertinya... dalam semua keadaan ini Musibah yang menimpanya mengandungi hikmah kebaikan dan keberuntungan baginya dunia Akhirat.


Pertama : Ujian Keimanan —siapa yang sebenarnya beriman:

✨🕌✨ Firman Allah :

  الم (١)أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ (٢)وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (٣)

Alif laam miim.   

Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?  Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.

[Al-Ankabut (29) : Ayat 1,2,3]


Kedua : Ujian Tawakkal dan kesabaran

✨🕌✨ Firman Allah :

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ

“Sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan khabar gembira bagi orang-orang yang bersabar” 

[Al Baqarah (2) : Ayat 155]


Ketiga : Supaya manusia sentiasa tetap bergantung hati kepada-Nya

✨🕌✨ Firman Allah :

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

[Al-Baqarah (2) : Ayat 214]


Keempat : Allah Ta'ala hapuskan dosanya atau Kurniakannya pahala atau naikkan darjatnya (Imannya):

✨🕌 ✨  Rasulullah ﷺ bersabda :

"Tidak ada penderitaan, kesengsaraan, sakit, kesedihan & bahkan juga kekalutan yang menimpa seorang mukmin, melainkan dengan semua itu dihapuskan sebagian dosanya. 

[Imam Muslim]


✨🕌 ✨  Rasulullah ﷺ bersabda :

"Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang Iebih kecil dari itu, melainkan akan ditulis baginya satu derajat dan akan dihapus satu kesalahannya"]

[Imam Muslim]


✨🕌 ✨  Rasulullah ﷺ bersabda :

Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya. 

[Imam Muslim]


Kelima : Bertemu Allah di dalam keadaan bersih:

✨🕌✨ Rasulullah ﷺ bersabda :

“Sentiasalah ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.”

[Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi]


Pehatikan :

Keseluruhan keterangan di atas membawa maksud yang sama ; iaitu memberikan isyarat khabar gembira kepada orang beriman bahawa setiap Musibah yang terkena kepada mereka akan diberikan ganjaran terbaik dari Sisi-Nya.  Sesekali ketika mereka terjatuh kepada kelalaian dan dosa, maka Allah Ta'ala menyediakan Jalan Taubat dan kifaratkan dosa2 mereka dengan menimpakan berbagai musibah. 


Bersambung siri   12  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 12 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


7.0 Penjelasan :

Musibah Ke atas Rasul, Nabi dan Auliya Allah


Musibah bagi Rasul, Nabi dan Auliya Allah adalah suatu bentuk Kasih Sayang Allah Ta'ala kepada mereka bagi meningkatkan Darjat mereka di Sisi-Nya.


Daripada sekian banyak manusia, hamba2 Allah yang paling berat menerima Musibah adalah sekalian utusan Allah. Mereka dimusuhi, dituduh sebagai Ahli sihir, dituduh pemecah belah masyarakat, dituduh pelampau yang cuba merosak masyarakat, dituduh sebagai gila, ahli sihir dan macam2 lagi penghinaan dilemparkan kepada mereka.  


Mengapakah mereka dimusuhi dan diperangi?


Cuba lihat Nabi kita yang mulia Sayyidina Muhammad ﷺ.  Sebelum Junjungan Rasulullah ﷺ mendapat wahyu menjadi Nabi, Baginda terkenal sebagai Al-Amin, orang yang amanah, orang yang sangat mulia.  Namun sebaik sahaja Baginda menjadi Nabi dan menyeru kaum Quraisy supaya beriman kepada Allah Yang Maha Esa, tinggalkan sembahan kepada berhala, maka   seluruh angkatan Quraisy bangkit memerangi Baginda. Mereka mencaci, menghina dan menuduh Baginda dengan berbagai panggilan buruk. 


Mengapakah kaum Quraisy tiba2 menjadi ganas?

Apakah kesalahan Baginda?

Kaum Quraisy memusuhi Baginda kerana Baginda menyeru kepada "Tauhid".  Baginda menyeru kepada hakikat ubudiyyah yang mutlaq. Golongan Quraisy memahami maksud Da'wah Rasulullah ﷺ.  


Jika Baginda menyeru kaum Quraisy supaya masing2 melakukan ritual peribadatan, sudah tentu masyarakat Quraisy akan menerima dengan lapang dada kerana mereka juga beribadat kepada patung2 dewa Tuhan2 mereka. Tetapi "Cahaya Tauhid" yang Baginda bawa bukan demikian, bukan ritual peribadatan yang telah menjadi amalan mereka. Tetapi ia adalah Kalimat Agung yang menggoncang kegelapan hati manusia jahil dan takabbur. 


Meskipun para Rasul, Nabi dan Warisatul Anbiya  menghadapi berbagai tentangan, halangan, cacian, fitnah dan ugutan, namun mereka tetap menyempurnakan Amanah Allah dan tidak berganjak sedikit pun daripada kebenaran. 


Allah Ta'ala meningkatkan Darjat Kemuliaan mereka di Sisi-Nya atas kesabaran mereka menghadapi segala dugaan  mendirikan Kalimah Allah atas muka bumi. Sesungguhnya mereka adalah Kekasih Allah yang tiada khuatir dan tiada ketakutan apa pun menghadapi makhluq.


 ✨🕌✨ Firman Allah :

أَلَآ إِنَّ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ

Ketahuilah! Sesungguhnya wali-wali Allah, tidak ada kebimbangan (dari sesuatu yang tidak baik) terhadap mereka dan mereka pula tidak akan berdukacita.

[Yunus (10) : Ayat 62]


Bersambung siri   13  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 13 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


8. Bala Paling Besar — Musibah kebinasaan hati:


Barangkali kebanyakan kita akan menyangka Tsunami itulah bala paling besar kerana mengakibatkan kemusnahan besar2an dan mengorbankan ribuan nyawa,  Atau mungkin juga ada yang menyangka Letusan gunung berapi sebagai bala paling besar. Atau bom atom yang musnahkan Hiroshima dan Nagasaki.


Memang benar semua macam kemusnahan tersebut menggugat perasaan dan jiwa lantaran kebinasaan yang tiada tertanggung beratnya.  Namun ada lagi "bala" yang lebih besar, bahkan "bala paling besar" yang tiada tertebus kebinasaannya, iaitu "bala kepada hati manusia"


Jika hati manusia terkena bala, maka tiada yang dapat menyelamatkannya (melainkan belas ihsan Allah Ta'ala).


Tubuh manusia yang terkena bala penyakit dapat disembuhkan dengan berbagai ramuan ubat.  Harta manusia yang hilang dapat dicari ganti dengan berbagai usaha pekerjaan atau perniagaan.  Rumah kediaman yang runtuh dapat  dibangunkan semula. Namun apabila hati manusia terkena bala, tiada penyelamat mampu menyelamatkannya melainkan dia benar2 memperoleh Rahmat Ilahi.


Apakah maksud "Bala kepada hati"?


"Bala hati" yang kami maksudkan adalah "hati yang terkunci mati" sebagaimana Isyarat Allah Ta'ala pada Kalam-Nya Yang Maha Agung...


✨🕌✨ Firman Allah :

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ࣖ

Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan bagi mereka azab yang berat. "

[Al-Baqarah (2) : Ayat 7]


Apabila hati seseorang "terkunci mati", maka dia adalah ibarat "bangkai" yang tiada nilai apa pun di Sisi Allah Ta'ala. Orang ini tidak akan menerima petunjuk Allah, tidak akan menerima apa pun nasihat sebaliknya dia akan menjadi manusia ganas dan zalim.   Wal Iyazubillah.


Meskipun orang yang terkena "bala hati" ini hidup penuh kemewahan dan kesenangan, menikmati rumah kediaman yang hebat, kenderaan yang hebat2... namun semua itu sia2. Semua kesenangan duniawi tersebut akan berterbangan bagaikan debu, tidak sedikit pun mampu menolongnya di Hari Perhitungan Agung. 


Tiga jenis manusia yang terkena "bala kepada hati" yang membawa kebinasaan dunia Akhirat:


(1) Golongan kafir karbi (kafir yang memerangi Ummat Islam)

(2) Golongan fasiq (orang Islam yang kufur dan zalim) 

(3) Golongan sesat (72 kelompok orang islam yang tersesat)


Inilah Golongan yang menerima "bala Kemurkaan Allah yang  paling besar"   yang paling besar bagi manusia — membawa kerugian dunia Akhirat. 


Asal hati manusia adalah suci bersih dari sebarang noda. Mengapakah hati menjadi rosak binasa?

Apakah yang menyebabkan hatinya menjadi gelap dan keras?

Apakah yang menyebabkan hatinya tertutup dan mati?

Semua persoalan ini telah pun kami huraikan pada Tajuk Risalah kami, "Penyakit Hati Bahaya Yang Tidak Disedari".  Sila rujuk dan ambil i'tibar.


Mari muhasabah diri dan selamatkan hati daripada menjadi gelap, keras dan mati. 


Bersambung siri   14  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 14 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


9. Kuasa, Kekayaan, Pangkat Kedudukan, Sihat, Kuat Tubuh badan (ertinya tidak terkena musibah) — Bukan tanda Allah Redha:


Sebahagian manusia terpesona melihat orang2 yang memiliki kelebihan2 keduniaan — Kaya-Raya, berpangkat, Jutawan, Hartawan, Rupawan dan lain sebagainya... sehingga seringkali mereka terdorong untuk memilikinya.  Sebahagian lagi sungguh2 mengejar untuk memilikinya. Pada anggapan mereka memiliki Kuasa, Harta dan Wang yang banyak adalah kebaikan.


Dari suatu sudut lain, orang Islam yang abid (awam)  seringkali terpesona dan hairan melihat orang kafir dan fasiq hidup senang lenang, mewah, riang ria tertawa sedangkan diri mereka sendiri hidup di dalam kemiskinan, kesusahan dan kepayahan hidup. Maka timbul berbagai pertanyaan di dalam hatinya....


"Mengapakah orang kafir dan fasiq hidup senang-lenang sedangkan mereka sering melakukan maksiat dan kemungkaran?   


"Mengapakah penguasa dan pemimpin2 zalim hidup mewah dan tiada terkena sebarang musibah?"


"Mengapakah orang yang lalai, orang2 yang tiada mempedulikan hukum-hakam Allah, bahkan memusuhi Islam... hidup sihat dan kaya-raya?"


Allah dan Rasul-Nya telah pun memberikan jawapan kepada kemusykilan tersebut.


✨🕌✨ Firman Allah :

وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ 

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan Istidraj mereka (menarik mereka dengan beransur-ansur ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.

[Al A'raf : Ayat 182]


✨🕌✨ Rasulullah   ﷺ  bersabda :

”Apabila kamu melihat bahawa Allah Taala memberikan Nikmat kepada hamba-Nya yang selalu membuat maksiat (derhaka), ketahuilah bahawa orang itu telah di istidraj oleh Allah Ta’ala.”

[Imam At-Thabrani, Imam Ahmad, Imam Al-Baihaqi)


Ini bermakna kekayaan, kesenangan, kemewahan, pangkat kedudukan yang tinggi, kuasa dll yang di- miliki oleh orang kafir, fasiq dan zalim yang melakukan kerosakan di atas muka bumi,  BUKAN tanda Allah Redha, sebaliknya tersangat besar Kemurkaan Allah Ta'ala ke atas mereka. Tetapi mereka dibiarkan sebagai suatu "kelangsungan" dari Allah Ta'ala sehingga sampai masanya ditimpakan azab yang sangat berat di dunia lagi ( sebelum mereka mati lagi). Wal Iyazubillah.


Demikian lagi orang2 Islam yang menetang hukum-hakam Islam, menghina ajaran islam,  mempersendakan Sunnah Rasulullah ﷺ sedang mereka tiada terkena apa2 azab dunia BUKAN bermakna mereka di dalam kebenaran, sebaliknya yang demikian itu adalah Istidraj. Wal Iyazubillah. 


Kesimpulannya, harta kekayaan dunia, tubuh badan yang sihat, kedudukan dan pangkat yang dimiliki dan dinikmati oleh manusia BUKAN tanda mutlaq Allah Ta'ala Redha pada seseorang. Sentiasa sihat dan tidak pernah terkena musibah apa2 pada seseorang  juga BUKAN tanda mutlaq seseorang sudah di Redhai Allah.  Maka JANGAN sesekali terpesona melihat "dunia" yang dimiliki oleh seseorang individu atau kelompok.  


Sesungguhnya Tanda mutlaq Allah Ta'ala redha dan kasih pada seseorang adalah kerana keimanan dan Taqwa di dalam dadanya... yang ini terjelma di dalam perkataan, perbuatan dan tingkah lakunya berpegang teguh kepada Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang suci murni. Bagi orang beriman dan bertaqwa Ganjaran terbaik di Sisi Allah disediakan di Akhirat. 


✨🕌 ✨Firman Allah :

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيۡنَيۡكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعۡنَا بِهِۦۤ أَزۡوَٲجً۬ا مِّنۡہُمۡ زَهۡرَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا لِنَفۡتِنَہُمۡ فِيهِ‌ۚ وَرِزۡقُ رَبِّكَ خَيۡرٌ۬ وَأَبۡقَىٰ

"Dan janganlah engkau tujukan pandangan kedua matamu dengan keinginan kepada apa yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan mereka itu menikmatinya, yang merupakan perhiasan kehidupan dunia ini, untuk Kami menguji mereka padanya; sedang Limpah Kurnia Tuhanmu di Akhirat lebih baik dan lebih kekal."

[Ta-Ha  (20) : Ayat 131]


Bersambung siri   15  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 15 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


10. Cara mengetahui suatu musibah itu Rahmat Allah atau bala Kemurkaan Allah


Apakahkah wujud cara tertentu mengetahui suatu musibah yang menimpa dirinya itu sebenarnya Rahmat Allah?

Apakah tanda2nya?

Apakah pula tanda2 menunjukkan musibah tersebut Kemurkaan Allah dan bala ke atasnya?


Sesungguhnya ini suatu hal yang sangat rumit... kebanyakan orang awam tidak mampu mengetahuinya kerana ianya berhubung dengan Taqdir Ilahi, ketentuan dan Kehendak-Nya. Namun terdapat beberapa tanda / alamat / petunjuk yang boleh dijadikan panduan untuk mengambil i'tibar dan pedoman agar setiap diri benar2 berada di dalam Keredhaan Ilahi.


Pertama :

Pastikan diri sendiri di dalam kelompok Ahlus Sunnah yang dipimpin oleh Warisatul Anbiya yang siddiq (Pewaris Nabi yang benar yang dikenali sebagai Ahli Sufi, Ahli Ma'rifat, Mursyid yang siddiq). Merekalah yang telah memperoleh Limpahan Nur Ilahiyyah dan Haqiqat Nur Muhammad dan sentiasa di dalam pimpinan Allah dan Rasul-Nya.


✨🕌✨ Berkata Sulton Auliya Imam Jilani Radhiallahu anhu :

"Seseorang tidak dapat dikatakan Ahli Sufi (Mursyid)  sehingga dia sampai ke maqam di mana dia di- anugerahi pandangan kepada Rasulullah ﷺ di dalam mimpinya dan diberi arahan dan tegahan. Jika keadaan ini terjadi maka hatinya akan dinaikkan ke maqam lebih tinggi serta disucikan batinnya. Beliau seterusnya akan memperoleh kehampiran dengan Allah Ta'ala sementara tangannya di dalam pimpinan tangan Rasulullah ﷺ

[Fath-Ar-Rabbaniy Wa Faidh Ar-Rahmaniy]


Jika seseorang belum bertemu seorang  Warisatul Anbiya yang siddiq (Mursyid, Ahli Sufi, Ahli Ma'rifat) sebagai pemimpinnya, hendaklah sekurang2 berserta dengan kelompok  Ahlus Sunnah yang benar.


Kedua :

Pastikan diri sendiri mematuhi hukum-hakam Syari'at (zahir) dan adab2 Tasawwuf (batin) sebagaimana yang telah ditunjukki oleh Auliya Allah terdahulu. 


Ketiga :

Istiqamah amalkan Taubat, Zikrullah, Solawat dan lainnya sebagaimana ditunjukki oleh Gurunya yang Arif.


Keempat :

Jika seseorang Muslim telah istiqamah demikian, maka musibah yang menimpa menjadi kebaikan baginya.  Sebaliknya jika seseorang Muslim mendapati dirinya tidak berada pada Jalan yang diRedhai Allah, maka musibah yang menimpanya adalah kecelakaan bagi dirinya. Wal Iyazubillah. 


Demikianlah beberapa tanda yang boleh dijadikan panduan di dalam menghadapi berbagai musibah yang menimpa di dalam kehidupan.

Jika kamu bertanya : Adakah perlu mengetahui tanda2 ini?

Adakah perlu seseorang menyelidiki sama ada suatu musibah itu peringatan, amaran atau bala bencana yang Allah timpakan pada dirinya? 


Jawapannya :

Benar!  Wajib bagi setiap peribadi Muslim mengenalinya dan segera berubah jika dia telah menyimpang dari jalan kebenaran.  Orang yang menganggap semua Musibah sebagai fenomena alam atau tiada kena mengena apa pun dengan dirinya, adalah manusia yang ghurur  terpedaya dan tertipu dengan bisikan nafsu dan Syaitan. 


✨🕌✨ Firman Allah :

أَفَأَمِنُواْ مَكْرَ اللّهِ فَلاَ يَأْمَنُ مَكْرَ اللّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ

“Maka apakah mereka merasa aman dari  azab Allah ? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” 

[Al-A’raf    (7) : Ayat  99]


✨🕌✨ Rasulullah ﷺ  bersabda

 “Sesungguhnya seorang Mu'min (ketika) dia melihat dosa-dosanya, adalah seperti dia duduk di lereng sebuah gunung, dan dia sangat khuatir gunung itu akan menimpanya. Sedangkan seorang fajir (gemar buat ma'siat dan kekejian), ketika dia melihat dosa-dosanya adalah seperti dia melihat seekor lalat yang hinggap di batang hidungnya, kemudian dia mengusirnya seperti ini lalu terbang (memandang remeh akan dosa).” 

[Imam Bukhari]



Bersambung siri   16  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 16 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


11. Tanda2 Musibah yang menimpa satu kaum itu Bala Kemurkaan Allah


Berdasarkan sejarah kemanusiaan, Allah Ta'ala turunkan 'azabnya kepada suatu kaum atau sesebuah negeri apabila kaum tersebut melampaui batas (ketentuan Allah), iaitu mereka Kafir kepada Allah atau mereka kufur kepada sekalian Nikmat2 Allah. Atau mereka melakukan berbagai kerosakan atas muka bumi (seperti pembunuhan, perzinaan, lesbian, tipu daya dan kezaliman).


Ringkasnya apabila terjadi kerosakan2 berikut pada suatu kaum, maka Allah Ta'ala turunkan Musibah yang merupakan bala Kemurkaan-Nya.


■ Pemimpin Negara menipu dan zalimi rakyat.

■ Pegawai yang berkuasa menindas orang lemah. 

■ Ulama korup / profesor, PhD keluarkan fatwa sesat menyesatkan.

■ Orang kaya-raya manipulasi ekonomi.

■ Orang Islam umumnya hidup bagai haiwan tiada peraturan.

■ Wanita bertelanjangan di jalanan

■ Zina dan arak menjadi mainan harian.

■ Orang yang jujur berdiam diri tidak mencegah kemungkaran. 

■ Ajaran Islam yang suci dan benar dituduh ekstrim.

■ Kebenaran dituduh batil, Kebatilan dijulang sebagai kebenaran.

■ Ulama Siddiq diugut dan diancam dengan penangkapan.


Di antara dalil2 sandaran:

✨🕌✨ Firman Allah :

وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّہۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيہَا فَفَسَقُواْ فِيہَا فَحَقَّ عَلَيۡہَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَـٰهَا تَدۡمِيرً۬ا

Dan apabila sampai tempoh Kami hendak membinasakan penduduk sesebuah negeri, Kami perintahkan (lebih dahulu) orang-orang yang melampau dengan kemewahan di antara mereka (supaya taat), lalu mereka menderhaka dan melakukan maksiat padanya; maka berhaklah negeri itu dibinasakan, lalu kami menghancurkannya sehancur-hancurnya.

[Al-Isra (17) : Ayat 16]


✨🕌✨ Firman Allah :

وَٱتَّقُواْ فِتۡنَةً۬ لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمۡ خَآصَّةً۬‌ۖ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

“Dan peliharalah diri kamu dari fitnah yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu secara khusus, (akan tetapi menimpa secara umum) dan ketahuilah bahwa Allah Amat Keras siksaan-Nya.” 

[ Al-Anfaal (8) : ayat 25]


✨🕌✨ Firman Allah :

فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُڪِّرُواْ بِهِۦۤ أَنجَيۡنَا ٱلَّذِينَ يَنۡہَوۡنَ عَنِ ٱلسُّوٓءِ وَأَخَذۡنَا ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ بِعَذَابِۭ بَـِٔيسِۭ بِمَا كَانُواْ يَفۡسُقُونَ

"Maka ketika mereka melupakan (tidak menghiraukan) apa yang telah diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang daripada perbuatan jahat itu dan Kami timpakan orang-orang yang zalim dengan azab seksa yang amat berat, disebabkan mereka berlaku fasiq (derhaka)"

[Al-A'raf  (7) : ayat 165]


✨🕌✨ Rasulullah   ﷺ  bersabda :

لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلاَّ فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلاَفِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا

"Tidaklah muncul kejahatan pada sesebuah kaum sehinggalah mereka melakukannya secara terang-terangan melainkan akan merebak dalam kalangan mereka wabak taun serta penyakit-penyakit yang tidak pernah muncul dalam kalangan generasi sebelum mereka.

[Imam Ibn Majah]


✨🕌✨Rasulullah    ﷺ bersabda :

 “Sesungguhnya jika manusia melihat seseorang melakukan kezaliman, kemudian mereka tidak mencegah orang itu, maka Allah akan meratakan adzab kepada mereka semua. 

[Imam Dawud, Imam At-Tirmizi]


Bersambung siri   17  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 17 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


12. Musibah melanda Selangor —  Adakah Rahmat Allah atau Bala Kemurkaan Allah?


Sampai kepada persoalan "Banjir besar" yang melanda Selangor, khususnya daerah Shah Alam pada akhir Disember 2021 yang lalu, adakah ianya Rahmat Ilahi atau bala Kemurkaan-Nya?


Sebahagian orang mengatakan ianya fenomena alam biasa.

Namun kebanyakan ummat Islam menafikannya sebagai fenomena biasa. Tak mungkin suatu musibah yang sedemikian besar menimpa manusia tanpa sebab2 tertentu berkait dengan perbuatan "tangan2 manusia".

 

Penjelasan munasabah yang boleh dijadikan i'tibar adalah : 


(1) Kemungkaran yang sudah berleluasa.

(2) Tipu daya, penyelewengan berleluasa.

(3) Perzinaan, arak dan Riba berleluasa.

(4) Kezaliman Pemimpin / menteri / pegawai menyusahkan hidup rakyat. 

(5) Kezaliman Sistem Vaksinasi C19.

(6) Kezaliman mengunci Masjid2. 

(7) Kezaliman "sistem lockdown" menyebabkan ramai hilang pekerjaan.

(8) Tiada (atau sangat sedikit) orang berilmu yang sedia mencegah kemungkaran.

(9) Ulama politik keluar fatwa sesat menyesatkan.

(10) Orang yang sampaikan kebenaran diugut dengan berbagai akta. 


Daripada penjelasan ringkas di atas, berserta amaran Allah dan Rasul-Nya berkenaan sebab2 musibah yang menimpa manusia,  yang mana satu menjadi punca berlakunya Musibah di Shah Alam, Selangor pada akhir tahun 2021?


Cuba renung sedalam2nya dan ambil i'tibar.   Sesungguhnya kejadian musibah di Shah Alam hanyalah permulaan.  Akan datang berbagai musibah lain jika Pemimpin, Ulama fatwa dan ummat Islam terus lena di dalam keengkaran dan kekufuran.  


Kamu boleh hapuskan data, mengubah data, menambah data serta berbagai manipulasi dan tipu daya.....namun mampukah kamu menahan tangan kamu menjadi saksi di hadapan Hakim Maha Agung....? 


✨🕌✨ Firman Allah :

يَوۡمَ تَشۡہَدُ عَلَيۡہِمۡ أَلۡسِنَتُهُمۡ وَأَيۡدِيہِمۡ وَأَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

"Pada hari lidah mereka dan tangan mereka serta kaki mereka menjadi saksi terhadap diri mereka sendiri, tentang segala yang mereka lakukan."

[An-Nuur (24) : Ayat 24]


Bersambung siri   18  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 18 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


13. Kemusykilan / Soal jawab bab Musibah


Berikut adalah beberapa kemusykilan dan jawapan kepada murid2 kami dan juga orang awam yang datang berjumpa dengan kami untuk khidmat nasihat atau rawatan. Moga bermanfaat untuk semua.


Soalan 1:

Ya Sidi, saya termasuk orang yang banyak terima ujian Allah.  Anak saya selalu sakit dan terpaksa di- rawat. Saya pula selalu kesempitan wang kerana kerja tak tetap. Kemusykilan saya, adakah ini termasuk bala kepada saya? Apa patut saya buat?


JAWAPAN 

========

Semoga Allah Ta'ala tetapkan Iman kita semuanya sampai ke hujung nyawa kita. 

Sebagaimana telah dijelaskan di dalam risalah kecil ini, setiap Musibah yang menimpa orang beriman mempunyai maksud dan hikmah tertentu yang kesemuanya menjadi kebaikan pada kesudahannya.  Dengan demikian orang beriman yang sentiasa terkena berbagai musibah perlu muhasabah diri dan berubah sebagaimana tuntutan Allah dan Rasul-Nya. (sila rujuk huraian pada tajuk kecil "musibah kepada orang beriman").  


Jika seseorang sudah pun melakukan Taubat Nasuha dan mengikuti semua perintah Allah, dan dia tetap terkena berbagai musibah, maka qasadlah demikian itu sebagai balasan pahala, penghapusan dosa atau kenaikan darjat Iman menurut Kemurahan Allah Ta'ala.  


Untuk murah rezeki, amalkan panduan berikut:


Pertama:

Amalkan doa murah rezeki / berkat rezeki sebanyak 1000 kali.   Jika tak mampu amalkan 700 kali.  Jika tak kuasa juga amalkan 300 kali atau sekurang2 40 kali


وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

 Doa yang dikatakan murah rezeki ini adalah dari Kalam Allah Yang Maha Agung...


🌻🕌🌻  Firman Allah :

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

"Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, nescaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkannya),  Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka2 dan (Ingatlah), sesiapa berserah diri bulat-bulat kepada Allah, maka Allah cukuplah baginya (untuk menolong dan menyelamatkannya). Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang dikehendaki-Nya. Allah telah pun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu.

[At Talaaq (65) : Ayat 2-3]


Kedua :

Taqwa kepada Allah.   

Pengertian Taqwa amat luas sekali.  Sekurang2 Taqwa bagi orang awam adalah mengerjakan yang disuruh dan tinggalkan yang dilarang — sama ada suruhan dan tegahan zahir maupun batin (hati).  Kesilapan besar kebanyakan orang awam adalah hanya memerhatikan perkara2 zahir syari'at sedangkan hukum-hakam berkenaan hati diabaikan. Mereka memandang remeh berkenaan Zikrullah, sucikan hati, mujadah lawan nafsu dll sedangkan ini termasuk perkara2 WAJIB. 


Ketiga :

Keluarkan zakat terutama Zakat Perniagaan dan Zakat Pendapatan.

Keluarkan zakat walaupun gaji kecil kerana "zakat" pada hakikatnya adalah "penyucian harta" dan "penambahan rezeki".   


Seseorang TIDAK akan jadi papa kerana keluarkan zakat dan sedekah sebaliknya akan bertambah2 dan "murah rezekinya".


Bersambung siri   19  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 19 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


13. Kemusykilan / Soal jawab bab Musibah

sambungan....


Soalan 2:

Salam Sidi.  Saya selalu musykil mengapa orang Islam yang tak solat, tak puasa, tak tutup aurat dan lain2, tapi mereka nampak macam murah rezeki. Rumah hebat, kereta mewah, melancong sana sini.  sedangkan kita yang selalu beribadat jauh beza. kita miskin, susah, sempit. kadang beli baju anak2 pun tak cukup duit. 


JAWAPAN:

========

Ramai yang bertanyakan soalan seperti ini.  Mereka musykil berkenaan kehidupan orang Islam yang taat tetapi hidupnya di dalam kesusahan berbanding dengan orang yang tidak pedulikan hukum-hakam Agama, tidak solat, tidak menutup aurat dsb.  namun hidup mereka senang dan kaya-raya.


Jawapan kepada persoalan ini berkait rapat dengan ketentuan Taqdir — Kehendak Allah menentukan sesuatu, kemudian bab usaha ikhtiar manusia, bahagian rezeki masing2,  haqiqat "rezeki", serta haqiqat kehidupan dunia dan kehidupan Akhirat keseluruhannya.  Memahami kesemua hal ini adalah penting memahami penyelesaian bagi kemusykilan yang dikemukakan. Kita ringkaskan kepada 5 poin penting:


Pertama:

Bab Qadha Qadar, ketentuan Allah, Af'al Allah, Af'al makhluq, usaha ikhtiar manusia.

Menurut pegangan Ahlus Sunnah :

Allah Ta'ala menentukan setiap sesuatu menurut Kehendak-Nya. Tiada siapa boleh mempersoalkan Taqdir-Nya.  Setiap manusia akan hidup dan mati menurut ketentuan Allah Ta'ala. Setiap manusia yang lahir ke muka bumi telah ditentukan umur, rezeki, hidup dan matinya.  Manusia hanya perlu berusaha sungguh2 mematuhi hukum-hakam di dalam Al-Qur'an, Sunnah Rasul dan Ulama Mu'tabar. Manusia juga perlu  mencari rezeki yang halal untuk kesinambungan kehidupannya di dunia sebagaimana perintah Allah.  Yang pertama adalah bab Haqiqat — keyakinan yang WAJIB berdiri di dalam hati. Yang kedua adalah Bab Syari'at — perlakuan manusia berusaha ikhtiar yang WAJIB berdiri pada Syari'at (sekalian hukum-hakam  Syari'at). Kedua hal ini WAJIB menjadi kesatuan di dalam diri seseorang yang beriman — tidak boleh berpisah, dan tidak boleh tinggalkan salah satunya. 


✨🕌✨ Firman Allah :

 إِنَّ ٱللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً

"Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang dikehendaki-Nya. Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu."

[At-Talaq (65) : Ayat 3 ]


✨🕌✨  Rasulullah   ﷺ  bersabda:

"Kemudian diutus kepadanya malaikat untuk ditiupkan kepadanya roh dan (malaikat) diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: Menetapkan rezekinya, ajalnya, amalnya dan kesudahannya sama ada derita atau bahagia."

[Imam Muslim]


Kedua :

Dunia adalah penjara bagi mukmin sedangkan syurga bagi orang kafir.

✨🕌✨Rasulullah ﷺ  bersabda :    

الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ، وَجَنَّةُ الْكَافِرِ

“Dunia adalah penjara bagi orang Mu'min dan syurga bagi orang kafir”.

[Imam Muslim, Imam Tirmizi, Imam Ahmad]


Dari sudut perbahasan Syari'at (zahir), "dunia menjadi penjara bagi mukmin" bermaksud mereka di- batasi dengan hukum-hakam tertentu. Mereka dikenakan peraturan dan undang2 yang wajib dipatuhi. Mereka tidak bebas melakukan sesuatu mengikut nafsu.  Mereka juga wajib memperuntukan sebahagian masa untuk beribadah kepada Allah dengan berzikir, solat, puasa, zakat dll. Mereka juga akan seringkali diuji oleh Allah dengan berbagai kesempitan dan kurang harta.


Sedangkan bagi orang kafir "dunia adalah ibarat syurga" kerana mereka  tiada peraturan tertentu, mereka hidup bebas sesuka nafsu mereka. Mereka mencari kekayaan dengan berbagai cara yang halal atau haram tanpa batas.


Bersambung siri   20  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 20 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


13. Kemusykilan / Soal jawab bab Musibah

sambungan....


Ketiga:

Ketika membuat perbandingan diri kamu dengan orang lain nisbah Akhirat, maka hendaklah kamu melihat orang2 soleh di atas kamu, iaitu hamba2 Allah yang lebih banyak ilmu dan ibadahnya daripada kamu, supaya datang keinsafan akan kekurangan diri.


Dan apabila kamu membuat perbandingan nisbah kekayaan duniawi, maka hendaklah melihat orang yang lebih miskin, lebih susah hidupnya daripada kamu supaya kamu dapat keinsafan bahawa Nikmat Allah yang ada padamu jauh lebih banyak dari orang2 yang lebih susah hidupnya. 


✨🕌 ✨ Rasulullah ﷺ bersabda :

 إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي الْمَالِ وَالْخَلْقِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْه

“Apabila seseorang daripada kamu melihat kepada seseorang yang diberikan kelebihan pada harta (dunia) dan rupa zahirnya, maka hendaklah dia melihat kepada seseorang yang lebih rendah (kurang) daripadanya.” 

[Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad]


Keempat:

Orang yang hidup mewah, kaya-raya sedangkan dia derhaka, fasiq dan zalim adalah termasuk golongan terkena istidraj. Wal Iyazubillah


✨🕌✨ Rasulullah   ﷺ  bersabda:

”Apabila kamu melihat bahawa Allah Taala memberikan nikmat kepada hambanya yang selalu membuat maksiat (durhaka), ketahuilah bahawa orang itu telah diistidrajkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

[Imam At-Thabrani, Imam Ahmad, Imam Al-Baihaqi)


Kelima:

Kejayaan sebenar bagi manusia adalah mencapai Keredhaan Allah dan Kasih-Nya.  Manusia terbaik di sisi Allah adalah yang paling tinggi Taqwanya. Bukan paling banyak hartanya, pangkatnya, kedudukannya. Boleh jadi seseorang itu miskin dan tidak mempunyai apa2 kelebihan duniawi, namun jika dia benar2 Taqwa kepada Allah, maka dialah yang lebih beruntung dan mencapai kejayaan hakiki di Sisi-Nya.


Meskipun harta dan kekayaan tidak dicela secara mutlaq, namun harta dunia BUKAN ukuran mutlaq kejayaan di Sisi Allah.


✨🕌✨ Firman Allah :

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

"..Sesungguhnya semulia-mulia (diantara) kamu semua disisi Allah ialah yang paling bertaqwa.."

[Al Hujurat (49) : Ayat 13]


Kesimpulannya... 

Jawapan bagi kemusykilan ke-2 ini ialah : Jangan terpesona dengan kemewahan yang Allah Taala berikan kepada orang2 kafir atau fasiq... sebaliknya hendaklah setiap saat muhasabah diri, Taubat dan istiqamah di dalam Iman dan Taqwa.  In Shaa Allah, akan datang berbagai pertolongan dari jalan tidak disangka2. 


Bersambung siri   21  اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ


🌿🌿🌿🌸🌸🌸🌸🌿🌿🌿


Siri 21 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


13. Kemusykilan / Soal jawab bab Musibah

sambungan....


Soalan 3:

Salam Sidi Shaikh.  Saya duduk di Shah Alam. Bencana banjir baru2 ni jadikan kami trauma.  Saya agak musykil kerana yang saya tau bencana besar2an macam tu cuma akan kena pada tempat2 banyak maksiat,  sedang di Shah Alam banyak juga ustad2 dan orang alim. Maaf atas kemusykilan ini. t.kasih 


JAWAPAN

========

Permulaan ungkapan ... Wallahu A'lam, Allah Lebih Mengetahui dengan apa jua yang Dia Kehendaki.  Namun pada setiap kejadian terdapat alamat (tanda2) untuk direnungkan dan diambil i'tibar.  


Punca2 terjadi bala bencana Kemurkaan Allah telah pun kami huraikan di dalam risalah ini. Daripada berbagai sebab2 tersebut, jika direnungi secara mendalam, kita akan dapati punca utama terjadinya bala bencana Kemurkaan Allah bukan kerana tidak adanya orang alim atau ahli ibadah. Bahkan boleh jadi di suatu tempat itu ramai sekali cerdik pandai Agama dan orang2 yang tekun mengerjakan ibadah tetapi mereka meninggalkan amanah amr bil ma'ruf nahyi anil mungkar (menyeru manusia kepada kebaikan dan mencegah manusia daripada kemungkaran). 


Diperhalusi hal ini lagi, barangkali orang2 yang menyeru manusia kepada kebaikan itu mungkin wujud, namun yang mencegah manusia daripada kemungkaran itu hampir2 tidak wujud. Jika ada pun amat sedikit. Sedangkan inilah satu daripada punca utama turunnya bala bencana.... iaitu ketika orang2 alim dan ahli ibadah hanya gembira amal ibadah sendiri dan  tidak mencegah manusia daripada melakukan kemungkaran maka itulah saatnya turun Kemurkaan Allah...


✨🕌✨ Firman Allah :

لُعِنَ ٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ مِنۢ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُ ۥدَ وَعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَ‌ۚ ذَٲلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّڪَانُواْ يَعۡتَدُونَ (٧٨)ڪَانُواْ لَا يَتَنَاهَوۡنَ عَن مُّنڪَرٍ۬ فَعَلُوهُ‌ۚ لَبِئۡسَ مَا ڪَانُواْ يَفۡعَلُونَ (٧٩)

 “ Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka derhaka dan selalu melampaui batasan. Mereka satu sama lain tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat itu. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka lakukan itu.”

[Al-Ma’idah (5) : Ayat 78-79]


Apabila Allah Ta'ala turunkan bala bencana, maka bukan sahaja yang terkena bala tersebut orang2 yang melakukan kemungkaran, tetapi juga orang2 alim dan ahli ibadah yang abaikan Amanah da'wah.


✨🕌✨ Firman Allah :

وَٱتَّقُواْ فِتۡنَةً۬ لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمۡ خَآصَّةً۬‌ۖ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ

“Dan peliharalah diri kamu dari fitnah yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu secara khusus, (akan tetapi menimpa secara umum) dan ketahuilah bahwa Allah Amat Keras siksaan-Nya.” 

[ Al-Anfaal (8) : Ayat 25]


✨🕌 ✨  Rasulullah ﷺ bersabda :

 “Sesungguhnya jika manusia melihat seseorang melakukan kezaliman, kemudian mereka tidak mencegah orang itu, maka Allah akan meratakan adzab kepada mereka semua. 

[Imam Dawud, Imam At-Tirmizi]


Untuk meringkaskan jawapan ini, kita rumuskan berdasarkan Al-Qur'an, Hadith Nabi, kisah2 ummat yang dibinasakan dahulu berserta Fatwa Ulama Mu'tabar, bahawa sebab2 bala bencana kepada suatu negeri adalah : 


Pertama :

Pemimpin dan cerdik pandai Agama yang bersekutu dengan mereka melakukan berbagai kezaliman ke atas rakyat.


Kedua :

Orang2 Alim yang faham Agama mendiamkan diri daripada mencegah kemungkaran manusia,  bahkan mereka bersekutu dengan Pemerintah untuk mengeluarkan fatwa sesat dan menyesatkan.


Ketiga :

Pemerintah, orang alim dan Penduduk suatu negeri terlalu engkar dan kufur dan tidak lagi menghiraukan peringatan2 daripada Rasul, Nabi dan Warisatul Anbiya (Pewaris Nabi yang sebenar — Ahli Sufi, Ahli Ma'rifat, Mursyid yang siddiq).


Siri 22 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


13. Kemusykilan / Soal jawab bab Musibah

sambungan....


Soalan 4:

Assalamu Alaikum tuan.  Bolehkah kami doakan bala turun kepada pemimpin2 zalim? 


JAWAPAN

========

Apabila rakyat suatu negeri menghadapi kejahatan pemerintah yang sangat zalim, mereka perlu mengikut kaedah2 dan tingkatan da'wah. 


Pertama: Nasihat / peringatan lemah lembut

Hendaklah menasihati pemimpin2 zalim itu supaya segera taubat dan hentikan kezalimannya. 


Kedua :Nasihat / teguran dan peringatan keras

Apabila pemimpin2 zalim itu enggan bertaubat, sebaliknya terus melakukan kezaliman, maka pada ketika itu wajib diberikan teguran dan amaran keras. 


Ketiga : Harus doa Allah turunkan bala dan binasakan kepimpinan mereka

Apabila semua macam diplomasi dan nasihat tidak memberi bekas sebaliknya mereka terus melakukan kezaliman sewenang2, maka pada ketika itu harus doakan kehancuran kepimpinan mereka. 


Satu contoh adalah kisah Fir'aun yang terangkum di dalam Al-Qur'an... 


 ✨🕌✨ Firman Allah :

اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى  فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى

"Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas; Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan dia ingat atau takut”.

[Toha (20) : Ayat 42-43] 


✨🕌✨  Firman Allah :

وَقَالَ مُوْسٰى رَبَّنَآ اِنَّكَ اٰتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَاَهٗ زِيْنَةً وَّاَمْوَالًا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ رَبَّنَا لِيُضِلُّوْا عَنْ سَبِيْلِكَ ۚرَبَّنَا اطْمِسْ عَلٰٓى اَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْا حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ

"Dan Musa berkata, “Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.”

[Yunus (10) : Ayat 88]


Ini dasar yang menjadi pendirian Ahlus Sunnah....  iaitu da'wah itu bukan selamanya lemah lembut dan bukan juga keras selamanya...tetapi mempunyai tatacara dan kaedah tertentu di antara kelembutan dan ketegasan. 


Setiap Penda'wah WAJIB memahami uslub (kaedah) da'wah, ilmu yang luas berkenaan da'wah, mahir mengetahui halal haram menurut Ahlus Sunnah, mahir memahami marhalah (tingkatan2) dan wasail (jalan2) untuk menyempurnakan Amanah da'wah serta yang berhubungan dengannya —Tarbiyyah dan Jihad.


Kesimpulannya...

Cara menghadapi pemimpin2 yang sangat zalim adalah :


1. Berda'wah, menyeru dan takutkan mereka dengan amaran Allah dan Rasul-Nya dengan hikmah kebijaksanaan berperingkat2. 


2. Jika segala usaha diplomasi gagal dan pemimpin2 zalim tetap berkeras dengan kejahatan  mereka, maka pada ketika itu harus berdoa agar Allah hancurkan kekuasaan mereka dan pemerintahan mereka. 

... bersambung


Siri 23 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


13. Kemusykilan / Soal jawab bab Musibah

sambungan....


Soalan 5:

Salam Shaikh.  Beberapa orang di tempat tinggal saya suka mengumpat dan memfitnah saya sehingga nama saya busuk.  Apakah saya dibenarkan berdoa agar Allah Ta'ala turunkan bala kecelakaan atas mereka?


JAWAPAN

========

Perhatikan baik2 : Persoalan ini agak berbeza sedikit dengan Soalan 4 yang telah lalu.

Soalan 4 berhubung dengan Pemimpin yang melakukan kezaliman terhadap ummat secara umum — menghalang da'wah, merampas harta dan melakukan pembunuhan sewenang2nya.... sedangkan persoalan kita di sini adalah berkait dengan "peribadi seseorang".  Oleh yang demikian pendekatannya berbeza.


Secara umum, tidak ada halangan seseorang yang dizalimi mendoakan musibah menimpa orang yang mezaliminya namun pilihan yang terlebih baik adalah ketika "peribadi" mereka di "serang"  adalah : Sabar dan jauhkan daripada membalas kejahatan tersebut ; sama ada dengan membalas sendiri atau doakan musibah menimpanya. 


Sebab2nya :


Pertama :

Jika kamu membalas kejahatannya dengan "doa kecelakaan" ke atasnya, lalu Allah maqbulkan doa kamu, maka dibimbangi musibah yang menimpanya lebih besar dari kejahatan yang pernah dia lakukan ke atas kamu. Maka dia (orang yang menzalimi kamu) mempunyai kelebihan untuk dituntut di Akhirat nanti.


Kedua : 

Orang yang gemar menjaja sana sini fitnah dan umpatan adalah manusia yang sakit jiwanya.  Hatinya kelam kerana telah tertawan oleh nafsu ammarah dan bisikan Syaitan. Meskipun barangkali dia rajin mengerjakan ibadah, solat tahajjud, sedekah dll. namun semuanya sudah pun hangus dengan segala perbuatan kejinya.


Ketiga :

Orang yang suka mengumpat, melakukan fitnah, adu domba dsb sudah pun menanggung dosa besar yang amat besar. Orang ini menanggung "hutang" berat yang menjadi penyesalan di Akhirat.  Jika dia mati sebelum "melunaskan hutang2 tersebut" kepada orang yang pernah dizaliminya, maka ditakuti dia menjadi orang yang "muflis" di Akhirat meskipun dia seorang ahli ibadah yang banyak beramal.


✨🕌✨  Rasulullah   ﷺ  bersabda :

 “Tahukah kamu siapakah orang yang muflis itu?” Sahabat menjawab: “Orang yang muflis di kalangan kami ialah seseorang yang tidak memiliki dirham dan juga tidak memiliki harta.” Lalu Rasulullah ﷺ bersabda: ”Sebenarnya orang yang muflis dari kalangan ummatku ialah seseorang yang datang pada hari Qiamat dengan membawa pahala sembahyang, puasa dan zakat, tetapi (dahulunya sewaktu di dunia) dia pernah mencaci maki si fulan, menuduh si fulan, memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan pernah memukul si fulan. Maka akan diberikan kepada orang yang teraniaya itu daripada pahala kebaikan orang tadi dan begitu pula seterusnya terhadap orang lain yang pernah teraniaya , dia akan diberikan pula daripada pahala kebaikan orang tadi, sehingga apabila telah habis pahalanya sedangkan bebanan dosa penganiayaannya belum lagi dijelaskan (belum dapat dibayar semua), maka akan diambil daripada kesalahan orang yang teraniaya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, maka selanjutnya orang itu akan dicampakkan ke dalam api neraka.”

[Imam Muslim]


Kesimpulannya...

Memandangkan seseorang yang gemar mengumpat, sebar fitnah, adu domba dan lain2  sudah pun menanggung dosa yang tiada terhitung banyak dan telah pun kelam hatinya, maka tak perlu lagi mendoakan musibah bala bencana ke atasnya. 


Maka di dalam hal ini, sabar dan serahkan segala urusannya kepada Allah itu lebih baik. 


Siri 24 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


14. Rumusan


(1) Musibah yang terjadi ke atas manusia adalah setengah dari tanda Kekuasaan Allah Yang Maha Perkasa.


(2) Setiap Musibah yang Allah Ta'ala turunkan ke atas manusia mengandungi berbagai hikmah, pengajaran dan i'tibar untuk direnungkan.  Setiap individu manusia atau suatu kaum terkena Musibah sesuai dengan perbuatan mereka.


(3)  Allah Ta'ala datangkan Musibah kepada orang beriman bertujuan berbagai sebab sesuai dengan penerima musibah tersebut.

(i) Sebagai kifarat dosa2 / penghapus dosa2 yang lalu

(ii) Sebagai Kurniaan Ganjaran pahala 

(iii) Sebagai Kurniaan darjat2 Keimanan

(semua ini dengan syarat : mereka bersabar dan taat. Jika mereka keluh kesah atau tidak redha dengan Musibah tersebut, maka tiadalah mereka memperoleh seperti yang Allah janjikan)


(4) Apabila ditimpa suatu musibah, maka perkara pertama yang wajib dilakukan oleh seseorang beriman adalah : Muhasabah diri.  Jika memang benar dia berada pada jalan yang diRedhai Allah, maka hendaklah sabar dengan dugaan tersebut  dan terus istiqamah pada jalan-Nya.  Sebaliknya jika dia telah berada pada jalan yang salah atau telah menyeleweng dari jalan Yang di Redhai-Nya, maka wajib baginya segera bertaubat dan kembali kepada Jalan Yang di Redhai-Nya.


(5) Di antara sebab2 yang mendatangkan Kemurkaan Allah dan bala bencana besar ke atas Ummat manusia adalah :

(i) Pemimpin2 telah fasiq dan tersangat zalim

(ii) Orang alim menjual Agama

(iii) Kemungkaran berleluasa dan tiada siapa mencegahnya.


(6) Banyak sekali ummat manusia terdahulu menerima azab siksaan yang amat berat akibat kekufuran mereka terhadap Ni'mat2 Allah. Sebahagiannya dihapuskan terus dari muka bumi akibat kezaliman mereka yang sangat melampau.  


(7)  Allah Ta'ala akan memelihara suatu negeri daripada bala bencana selama ada hamba2 Allah menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. 


(8) Jangan sesekali terpesona dengan kekayaan dan kemewahan yang dimiliki oleh orang fasiq dan zalim kerana ianya merupakan istidraj.  Wal Iyazubillah. 


(9) Musibah berupa banjir besar, tanah runtuh, puting beliung yang terjadi akhir2 ini adalah akibat kekufuran, kemungkaran dan kezaliman yang telah meliputi dunia. ... sekaligus menjadi tanda2 bahawa dunia sedang menuju kehancurannya. 


(10) Musibah yang paling menakutkan dan yang paling merugikan adalah "hati yang terkunci mati" akibat keengkaran dan kekufuran. Wal Iyazubillah. Moga Allah Ta'ala selamatkan kita semua daripada Musibah paling dahsyat ini.


Siri 25 :


بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Edisi Khas — Bencana Besar menjelang Penzahiran Imam Mahdi


Menurut Ahli Ma'rifat, beberapa saat sebelum penzahiran Imam Mahdi 'Alaihis Salam, Musibah besar-besaran yang amat dahsyat akan melanda dunia.  


Musibah pertama — Bencana alam :

Hujan lebat, taufan, banjir besar, gempa bumi, angin panas,  gunung berapi dll melanda bumi terus-menerus dengan amat dahsyat sehingga sebahagian muka bumi tenggelam.


Musibah kedua — Kemusnahan Sistem Elektrik / Elektronik:

Kuasa Elektrik, Elektronik, Nuklear, Gas, Petrolelum, Digital, Laser, 5G atau apa saja alat elektronik moden semuanya akan mati — tidak akan berfungsi. 


Musibah ketiga — Peperangan seluruh dunia:

Peperangan antara tentera Imam Mahdi Alaihis salam dengan Tentera Bersekutu daripada Golongan kafir, munafiq,  fasiq dan sesat.  


Tentera Imam Mahdi Alaihis Salam yang paling awal adalah Mursyid2 Toriqat (seramai 313 orang). Kemudian Khalifah2 Toriqat dari segala pelusok dunia berhimpun di dalam Saf Imam Mahdi. 


Gabungan Tentera Kafir yang memerangi Imam Mahdi terdiri dari berbagai2 kelompok — dari kalangan Orang kafir, munafiq bahkan juga orang2 islam sendiri :

Golongan Yahudi 

Golongan Nasrani / Kristian 

Golongan kafir lain 

Golongan Khawarij (wahhabiyyah) — Jazirah Arab 

Golongan Syi'ah (rafidhi) — Iran dan Iraq

Golongan Munafiq dan fasiq dari kalangan orang islam sendiri 


Suasana gempar.  Keadaan huru-hara. Kebanyakan manusia di dalam kebingungan.  Tiada siapa pun menjangka keadaan demikian. Tiada siapa pun tahu ke bumi mana mereka akan tercampak. 


Mana2 orang Islam (lelaki dan wanita) yang telah menjadi Ahli Toriqat yang sahih dengan pimpinan Mursyid yang Siddiq, maka akan selamatlah mereka di dalam pimpinan Imam Mahdi Alaihis-Salam.  


Nasib orang islam awam (yang tiada pimpinan Pewaris Nabi yang siddiq), bergantung kepada hal keimanan mereka. Jika mereka benar2 beriman dan bukan olok2, bukan pura2, bukan fasiq... maka mereka akan meperoleh pertolongan Allah Ta'ala. 


Wallahu A'lam


اَللهُمَّ اجْعَلْ لِىْ نُوْرًا فِىْ قَلْبِىْ وَنُوْارًا فِى قَبْرِىْ وَنُوْارً فِىْ سَمْعِىْ وَنُوْرًا فِىْ بَصَرِىْ وَنُوْرًا فِىْ شَعْرِىْ وَنُوْرًا فِىْ بَشَرِىْ وَنُوْرًا فِىْ لَحْمِىْ وَنُوْارً فِىْ دَمِىْ وَنُوْرًا فِىْ عِظَامِىْ وَنُوْرًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِىْ وَنُوْرًا عَنْ يَمِيْنِىْ وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِىْ وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِىْ وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِىْ. اَللهُمَّ زِدْنِىْ نُوْرًا وَاَعْطِنِىْ نُوْرًا وَاجْعَلْ لِىْ نُوْرًا.


وَصَلَّى اللّٰهُ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. 

وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


— TAMMAT —


______________________________

Pimpinan:

           Shaikh Sayyid Abu Tohir

     Mursyid, Silsilah Naqsyabandiah 

                   Al Kholidiyah

          MAJLIS TAZKIRAH JILANI

   🌴🌴🍁🍁🍁🍁🌴🌴🍁🍁🍁🍁🌴🌴

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Haqiqat La-Ilaha Illallah

  بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Ringkasan Syarahan Kitab Sirrul Asrar ...