بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم
sambungan.....
🎇Ini adalah gambaran ma'rifah yang Allah buatkan perumpamaan-nya, Allah jelaskan faedahnya dan Allah puji keutamaannya, supaya mereka mensyukuri kurnia ma'rifah tersebut. Dalam hal ini Ibnu 'Abbas berkata, " Sebagaimana pelita merupakan cahaya boleh dijadikan petunjuk jalan, maka ma'rifah merupakan cahaya yang boleh dijadikan petunjuk jalan.
🏮Sebagaimana kandil (lentera) merupakan cahaya yang boleh dipergunakan untuk menerangi, maka ma'rifah pun merupakan cahaya yang boleh dipergunakan untuk menerangi
🌠Sebagaimana bintang-bintang terang merupakan petunjuk jalan di tengah kegelapan daratan dan lautan, maka ma'rifah pun boleh dijadikan petunjuk jalan di tengah-tengah gelapnya kemusyrikan dan kekafiran.
☀️Sebagaimana cahaya lentera terbuat daripada pohon zaitun yang penuh berkah, maka ma'rifah lebih utama lagi, ia bersumber dari Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya.
🌴Sebagaimana pohon zaitun tudak tersentuh sinar matahari saat terbit dan tenggelam, maka agama seorang mukmin demikian lurus, tidak tersentuh oleh agama Yahudi ataupun Nasrani.
🎆Sebagaimana minyak pohon zaitun merupakan cahaya yang terang meskipun tidak tersentuh oleh api, demikian pula syari'at keimanan orang-orang mu'min, ia akan selalu dipuji meskipun ia tidak diiringi oleh keistimewaan-keistimewaan lahiriah.
Sebagaimana pelita, lentera dan lubang dinding yang tidak tembus merupakan cahaya di atas cahaya, maka:
✨ma'rifah adalah cahaya,
✨hati seorang mu'min adalah cahaya,
✨dada seorang mu'min adalah cahaya,
✨tempat di mana dia masuk dan keluar juga adalah cahaya.
Ini adalah cahaya di atas cahaya. Allah menganugerahkan kemuliaan cahaya-Nya kepada orang yang pantas memperolehnya. Ini semua adalah gambaran dari Allah tentang ma'rifah (keimanan yang teguh).
... bersambung اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
SUMBER:
TAFSIR IBNU 'ABBAS - JILID 2SIRRUL ASRAR OLEH AS-SYEIKH ABDUL QADIR JAILANI NOTA KULIAH PENGAJIAN
Nur Qalbi
🍀🌹🌹🌹🍀
🍀🌹🌹🌹🍀
Tiada ulasan:
Catat Ulasan