بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحيم
.....sambungan
✨🕌✨Firman Allah :
۞ ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشْكَوٰةٍۢ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ ٱلْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ ۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌۭ دُرِّىٌّۭ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍۢ مُّبَـٰرَكَةٍۢ زَيْتُونَةٍۢ لَّا شَرْقِيَّةٍۢ وَلَا غَرْبِيَّةٍۢ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِىٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۭ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍۢ ۗ يَهْدِى ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَـٰلَ لِلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌۭ ٣٥
[An Nur (24) : Ayat 35]
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang di-nyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (iaitu) pohon zaitun yang tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Tafsir Ibnu 'Abbas:
مَثَلُ نُورِهِ
Riwayat lain menafsirkan; Allah pemberi cahaya hati para penghuni langit dan para penghuni bumi yang beriman - ﴾ مَثَلُ نُورِهِ ﴿ Perumpamaan cahaya-Nya) maksudnya; perumpamaan cahaya orang-orang beriman.
كَمِشْكَوٰةٍۢ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ
Satu riwayat menafsirkan; perumpamaan cahaya Allah di hati orang yang beriman - ﴾ كَمِشْكَوٰةٍۢ ﴿ (adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus) lubang dinding di rumah yang tidak tembus sampai ke sebelahnya. Lafazh ini berasal dari bahasa Habsyah - ﴾ فِيهَا مِصْبَاحٌ ﴿ (yang di dalamnya ada pelita besar) lampu.
ٱلْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ
Lafazh ﴾ ٱلْمِصْبَاحُ ﴿ maknanya lampu
﴾ ٱلْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ ﴿ (Pelita itu di dalam kaca)
ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌۭ دُرِّىٌّۭ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍۢ مُّبَـٰرَكَةٍۢ
Pelita itu di dalam kandil (lentera) yang terbuat dari permata - ﴾ ٱلزُّجَاجَةُ ﴿ ((dan) kaca itu) maksudnya; lentera yang berada di dalam dinding rumah yang tidak tembus itu - ﴾ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌۭ دُرِّىٌّۭ ﴿ ( seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti (mutiara) maksudnya; seakan-akan bintang yang bersinar terang dari lima bintang, yakni Merkurius, Jupiter, Venus, Mars dan Saturnus. Kelima bintang ini semuanya terang - benderang laksana mutiara ﴾ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍۢ ﴿ (yang dinyalakan dengan minyak dari pohon) maksudnya; minyak lentera itu diambil dari minyak pohon ﴾ مُّبَـٰرَكَةٍۢ ﴿ (yang banyak berkahnya,
زَيْتُونَةٍۢ لَّا شَرْقِيَّةٍۢ وَلَا غَرْبِيَّةٍۢ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِىٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۭ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍۢ
(iaitu) zaitun) pohon Zaitun - ﴾ زَيْتُونَةٍۢ لَّا شَرْقِيَّةٍۢ وَلَا غَرْبِيَّةٍۢ ﴿ yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya)) maksudnya; yang tumbuh di padang Sahara pada sebuah dataran tinggi yang tidak pernah tersentuh oleh bayang-bayang dari timur ataupun bayang-bayang dari barat. Satu riwayat menafsirkan; di sebuah tempat yang tidak pernah disentuh oleh cahaya matahari, baik pada saat terbit ataupun pada saat tenggelam - ﴾ يَكَادُ زَيْتُهَا ﴿ (hampir saja minyaknya) minyak pada pohon zaitun itu - ﴾ يُضِىٓءُ ﴿ (menerangi) dari balik kulit pohon - ﴾ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۭ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍۢ ۗ ﴿ (walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya) maksudnya; itu semua adalah cahaya di atas cahaya. Kerana pelita adalah cahaya, lentera juga cahaya dan minyak juga cahaya.
... bersambung اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
SUMBER:
TAFSIR IBNU 'ABBAS - JILID 2SIRRUL ASRAR OLEH AS-SYEIKH ABDUL QADIR JAILANI NOTA KULIAH PENGAJIAN
Nur Qalbi
🍀🌹🌹🌹🍀
🍀🌹🌹🌹🍀
Tiada ulasan:
Catat Ulasan